Minggu, 08 Oktober 2017

MEMANG DIALAH HUSAIN...



Tebar debu nan sesakkan kisi-kisi nafasku
Hentak derap kuda bak injak bidang dadaku
Nyaring lengkingan srigala tolehkan wajahku
Rintihan duka itu pun sita sadarku


Siapa dia....? 
Tubuh bersimpuh cengkeram dada sendiri
tengadahnya lukis langit dengan air mata
tunduknya pahat bumi dengan ukir doa
tatapnya teduh meski nestapa jejal hidupnya

Benarkah itu dia?
Dari jauh bagai kulihat sungging senyum Al Musthafa
Bukan dia!, sanggah jiwa tak percaya
ia berdebu bagai kuil tak terpelihara
dia kotor bak vihara tua tak terjaga

Benarkah itu dia?,
harum tubuhnya tidak asing rasanya
rintih doanya akrab berdengung di telinga
senyumnya wakili sungging Zahra yang mulia
ataukah bias sahara tipu mata dan telinga?

tapi,
tancap panah di kening sujudnya meyakinkanku
gores-gores pedang di tubuh pasrahnya mengoyak raguku
tikam tombak di dada sabarnya buyarkan sangka liarku
kepala terpasak tombak goncang kebekuan hati membatuku   

Dia Husain...
memang dia Husain...
Pergi bersama bayu mewariskan segudang rindu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar